(SJO, BANDUNG) - Pemeirntah Jawa Barat menyiapkan dana Rp 10 miliar untuk menggelar operasi pasar mengantisipasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak. "Duit itu dikucurkan untuk mensubisidi selisih harga komoditas bahan pokok," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Ferry Sofwan Arif pada Tempo, Selasa, 18 Juni 2013.
Dia mencontohkan, tahun lalu, selisih harga yang disubsidi untuk komoditas minyak goreng misalnya Rp 1.000 per liter. Selisih harga itu, tidak menarik bagi masyarakat. Gara-gara itu, duit Operasi Pasar Murah Rp 10 miliar yang dipersiapkan sepanjang 2012, hanya terpakai Rp 200 juta.
Selain itu, operasi pasar murah yang digelar oleh perusahaan melalui program CSR (Coroporate Social Responsibility) justru yang diserbu masyarakat.
Karena itu, kata Ferry, pemerintah sedang berkonsultasi dengan sejumlah perguruan tinggi untuk menyusun model pemberian subsidi yang pas. "Namun sejumlah ahli menyarankan agar menanyai asosiasi pedagang untuk memastikan kenaikan harga komoditas itu berikut faktor pemicunya," kata Ferry.
Pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat terhadap 19 jenis bahan makanan yang dikompilasi dari harga di 5 pasar tradisional di Kota Bandung, menemukan sejumlah komoditas harganya meroket. Di antaranya telur, ayam, dan cabe.
Harga telur ayam naik dari Rp 17.200 per kg menjadi Rp 19 ribu per kg. Kenaikan mencapai 10,47 persen. Disusul komoditas cabe merah. Harga pekan lalu Rp 40.600 per kg, pekan ini naik jadi Rp 43 ribu per kgatau naik 5,91 persen.
Daging ayam yang pekan lalu Rp 29 ribu per kg, naik menjadi Rp 400 per kg, sedangkan daging sapi masih bertengger di harga Rp 92.600 per kg.
Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Koesmayadi Tatang Padmadinata mengatakan, naiknya harga telur dipengaruhi oleh tingginya permintaan. Menurut dia, sebulan jelang puasa, harga telur di Jawa Barat selalu naik karena dikonsumsi oleh pabrik kue kering yang mempersiapkan stok untuk membidik penjualan jelang Lebaran."Sekitar 40 persennya (konsumsi telur) masuk ke industri kue kering," katanya.
Khusus untuk daging ayam kendati harganya mulai merangkak naik, dia menjamin stoknya aman. Dia beralasan, produksi daging ayam peternak di Jawa Barat tahun ini diperkirakan surplus hingga 200 ribu ton. "Prediksi kebutuhan daging ayam Jawa Barat itu 352 ribu ton tahun 2013, daging ayam produksinya 421 ribu ton," kata Koesmayadi.
Khusus daging sapi, Koesmayadi mengatakan, pihakinya mendapat tawaran dari peternak sapi Jawa Timur yang bersedia memasok daging ayam beku tanpa daging 10 ton per hari khusus dipasarkan di Jawa Barat. "Tawaran itu bisa mengganjal kebutuhan daging sapi Jawa Barat 235 ton per hari," katanya. (r22/tpo)
Home »
Operasi Pasar
,
Pemprov
,
pemprovjabar
» Pemprov Jabar Siapkan Dana Rp.10 Miliar untuk Operasi Pasar Ramadan
Pemprov Jabar Siapkan Dana Rp.10 Miliar untuk Operasi Pasar Ramadan
Written By Unknown on Jumat, 12 Juli 2013 | 13.17
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar