Home » , » Penolakan Penyelenggaraan Miss World Makin Meluas

Penolakan Penyelenggaraan Miss World Makin Meluas

Written By Unknown on Selasa, 03 September 2013 | 10.14

(SJO, JAKARTA) - Perhelatan Miss World 2013 yang digelar di Indonesia terus menuai protes. Hari  Selasa, 3 September 2013, ratusan orang yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) dan Front Pembela Islam (FPI)melakukan long march dari arah Tanah Abang melalui Jalan Wahid Hasyim menuju kantor Hary Tanoesoedibjo (HT) di MNC Tower, dan Kantors Kedubes AS di Jakarta. Sesampainya di lokasi mereka langsung menggelar demo.

Dalam orasinya, mereka menolak kegiatan yang akan diikuti sekitar 136 negara ini, termasuk Indonesia. Rencananya acara ini akan digelar di Bali dan Bogor, Indonesia. Seperti diketahui ajang ratu kecantikan sejagad ini akan dilakukan pertengahan September 2013 di Bali dan Bogor.

Pengunjukrasa dari FPI juga menyuarakan penolakan yang sama. "Hary Tanoe keluar...," teriak mereka.

Menurut salah satu orator, ajang Miss World hanya mengekspose wanita tanpa busana. Selain itu, Hary Tanoe hanya mencari keuntungan semata.

"Pagelaran Miss World bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945," kata salah satu orator.

"Miss World tidak sesuai budaya Indonesia," kata pengunjukrasa.

Penolakan penyelenggaraan Miss World juga disuarakan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang bermarkas di Yogyakarta. MMI berpendapat bahwa gelaran Miss World merusak martabat perempuan Indonesia dan menghancurkan moral bangsa, karena budaya perempuan Indonesia malu memamerkan auratnya di depan umum.

"Menyatakan perang terhadap penyelenggaraan acara Miss World di seluruh wilayah Indonesia," isi pertama dari tiga keputusan MMI terkait Miss World di Indonesia.

Selain itu MMI menuntut pemerintah Indonesia untuk membatalkan penyelenggaraan acara tersebut. MMI juga menyerukan seluruh masyarakat Indonesia, apapun agamanya, untuk menggagalkan penyelenggaran Miss World tersebut.

Sementara itu ratusan orang dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD Jawa Tengah juga menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Jateng, menolak penyelenggaraan Miss World.

 “Kami menolak digelarnya acara yang mengeksploitasi tubuh perempuan itu, karena tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Kami juga menyerukan kepada seluruh perempuan Indonesia untuk mengembalikan harkat dan martabat perempuan menjadi perempuan yang mulia dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana ketentuan Allah,” kata koordinator aksi Hizbut Tahrir Indonesia DPD Jawa Tengah, Ari Sulisdiyanto.

Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan Kementerian Agama tetap berpegang pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam menyikapi kontes kecantikan Miss World 2013 yang akan digelar di Bali.
Yang jelas, dari sisi Kementerian Agama tetap berpegang kepada fatwa Mejelis Ulama Indonesia bahwa sebaiknya kontes tersebut tidak diselenggarakan di Indonesia," kata Suryadharma Ali kepada pers di Jakarta, Selasa (3/9/2013).

Suryadharma yang jutga Ketua Umum PPP itu menegaskan, meskipun saat ini antarkementerian belum memiliki persepsi yang sama dalam menyikapi ajang tersebut, Kementerian Agama tetap mengacu pada fatwa MUI. "Bisa jadi Kementerian Perdagangan menyebut bisa mendatangkan devisa, Kementerian Pariwisata lain lagi. Rujukan kami tetap kepada fatwa MUI," ujarnya.

Sebelumnya, MUI telah menyatakan menolak keras penyelenggaraan Miss World karena tidak sesuai ajaran Islam yang mewajibkan muslimah menutup aurat. "Bukan hanya tidak sesuai ajaran Islam, nilai yang diusung ajang Miss World juga sangat berbeda dengan budaya Indonesia. Saya berharap agar tidak ada kontroversi di kita. Kita memerlukan ketenangan," tutur Suryadharma. (tim)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

INFO GEDUNG SATE

LIPUTAN KHUSUS

 
Media Group : Jabar Zone | Inohong | Warta Indonesia Raya
Copyright © 2010-2013. Seputar Jabar Online - All Rights Reserved
Creating Website
Bandung Media Citra