(SJO, CIANJUR) - Perajin tauco di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai mengurangi jumlah produksi hingga 50% akibat melonjaknya harga kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tauco yang mencapai Rp9.000 per kilogram.
Para perajin tauco yang mengurangi produksi antara lain beada di Kampung Kopem, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur. Mereka mengaku resah atas melonjaknya harga kedelai dari semula hanya Rp7.500 per kilogram (kg).
"Jika harga kedelai lebih dari Rp9.000, kami tidak akan bisa lagi memproduksi tauco," kata Masdar, 46, salah seorang perajin tauco di kampung Kopem.
Naiknya harga kedelai, kata Masdar, sudah beberapa kali terjadi. Kenaikan harga sebelumnya disebabkan ketersediaan kedelai terbatas. Namun kali ini kenaikan harga disebabkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terus merosot.
Akibat naiknya harga kedelai, ujarnya, ia kini hanya bisa memproduksi 300 botol tauco per hari tanpa keuntungan. Padahal, dalam kondisi normal ia memproduksi sekitar 900 botol dengan keuntungan rata-rata Rp600.000.
Perajin tauco lainnya, Eni Hayati, 65, di Jalan Slamet Riyadi,l Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur. mengaku produksi tauconya juga dikurangi hingga 50% akibat kenaikan harga kedelai.
Biasanya dia memproduksi 1.000 botol per hari. Namun setelah naiknya harga kedelai produksi merosot hingga tinggal 500 botol.
"Kalau tauco tidak bisa seperti tahu atau tempe, disiasati dengan mengurangi ukuran. Apalagi kalau sampai harga jualnya dinaikkan harganya, justru malah sulit menjualnya,"ujar Eni. (kcj)
Perajin Tauco Terancam Bangkrut
Written By Unknown on Minggu, 01 September 2013 | 22.56
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 komentar:
Posting Komentar