Dengan semangat, Heryawan tangkas membagi-bagikan "takzil" yang dibawanya sendiri. Meski kewalahan namun raut sumringah menghiasi wajahnya. "Mari bapak, mari ibu..sini, takzil buat berbuka puasa," ucapnya berkali-kali. Sontak saja dalam sekejap ratusan takzil langsung terbagi dari tangannya. Komentar spontan pun datang dari sejumlah warga. "Hatur nuhun Pa Gubernur," teriak warga.
Menurut Heryawan tradisi membagikan takzil, sudah berulangkali dilakukan. Diantaranya di Kota Bogor di sekitaran stasiun kereta api, kemudian di Kota Sukabumi, lalu di Kabupaten Cirebon. Hal itu sengaja dilakukan guna menjalin silaturrahim dirinya dengan warga Jawa Barat. Selain itu dengan membagikan suguhan berbuka, dapat menyenangkan warga serta mendatangkan barokah.
Heryawan mengakui dengan berbaur dengan warga, dirinya juga sedikit banyak mendapatkan masukan. Baik itu berupa keluhan, usulan juga kritikan yang intinya menjadi bahan bagi kebijakannya ke depan. Sekaligus melihat dari dekat kondisi warga serta tempat ibadah yang sering digunakan warga untuk melakukan aktivitasnya. "Alahmdulilah banyak hal positif dan membangun," ujarnya.
Diharapkan, kebiasaan membagi-bagikan takzil juga dapat diikuti oleh pihak lain. Hal itu penting guna melatih kebiasaan baik dengan cara berbagi kepada sesama. "Bisa dalam bentuk hidangan atau apapun yang bermanfaat bagi warga sekitarnya," ungkapnya. Apalagi bulan puasa merupakan waktu yang tepat melatih diri untuk meningkatkan kadar kesalehan sosial kita terhadap sesama.
0 komentar:
Posting Komentar